ALKOHOL
percobaan yang di lakukan oleh praktikan di laboratorium MIPA Universitas Negeri Gorontalo
Jumat, 27 Juli 2012
Laporan kimia alkohol
PERCOBAAN
(ALKOHOL)
Judul Percobaan :
Pengenalan Gugus Fungsi (Alkohol)
Tujuan Percobaan:
Mengenal perbedaan golongan kimia senyawa organic berdasarkan gugus fungsi kimia.
Membandingkan sifat fisik dan kimia dari golongan senyawa organik seperti Hidrokarbon, Alkohol, Fenol, Asam Karboksilat, dan senyawa aromatic
Menguji gugus fungsi yang penting dalam bidang kimia, biokimia, dan fisiologi
Dasar Teori
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yan g ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan atau atom karbon lain.
Rumus kimia umum alkohol adalah CnH2n+1OH'
Alkohol juga dapat digunakan sebagai pengawaet untuk hewan koleksi (yang ukurannya kecil).
Alkohol secara umum
isopropil alkohol (sec-propil alcohol, propan-2-ol, 2-propanol) H3C-CH(OH)-CH3, atau alkohol gosok
etilena glikol (etana-1,2-diol) HO-CH2-CH2-OH, yang merupakan komponen utama dalam antifreeze
gliserin (atau gliserol, propana-1,2,3-triol) HO-CH2-CH(OH)-CH2-OH yang terikat dalam minyak dan lemak alami, yaitu trigliserida (triasilgliserol)
Fenol adalah alkohol yang gugus hidroksilnya terikat pada cincin benzene
Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada karbon hibridisasi sp3. Ada tiga jenis utama alkohol - 'primer', 'sekunder, dan 'tersier'. Nama-nama ini merujuk pada jumlah karbon yang terikat pada karbon C-OH. Etanol dan metanol adalah alkohol primer. Alkohol sekunder yang paling sederhana adalah propan-2-ol, dan alkohol tersier sederhana adalah 2-metilpropan-2-ol.
Macam – macam Alkohol Primer, Sekunder, dan Tersier
Berdasarkan jumlah atom C yang terikat pada atom C yang mengandung gugus - OH, maka dapat dikategorikan tiga jenis alcohol, yaitu sebagai berikut:
1. Alkohol primer (1o)
Alcohol primer adalah alcohol yang gugus - OH nya terikat pada atom C primer (atom C yang mengikat 1 atom C yang lain)
2. Alcohol sekunder (2o)
Alcohol sekunder adalah alcohol yang gugus - OH nya terikat pada atom C sekunder (atom C yang mengikat 2 atom C yang lain).
3. Alcohol tersier (3o)
Alcohol tersier adalah alcohol yang gugus - OH nya terikat pada atom C tersier (atom C yang mengikat 3 atom C yang lain).
Reaksi – Reaksi Alkohol
Penggantian gugus -OH dengan bromine
Untuk mengganti gugus -OH pada alkohol dengan bromin, pereaksi yang umumnya digunakan adalah campuran antara natrium atau kalium bromida dengan asam sulfat pekat (bukan asam hidrobromat). Campuran ini menghasilkan hidrogen bromida yang bereaksi dengan alkohol. Campuran dipanaskan untuk memisahkan bromoalkana melalui distilasi.
Alat dan Bahan
Alat
Gelas ukur
Berfungsi mengukur volume zat cair
Pipet tetes
Berfungsi sebagai alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas.
Pembakar
Berfungsi Sebagai alat yangdigunakan untuk pembakaran bahan uji coba.
Penjepit krus
Berfungsi sebagai alar untuk menjepit krus.
Penjepit Tabung Reaksi
Berfungsi untuk menjepit tabung reaksi.
Rak Tabung Reaksi
Berfungsi sebagai tempat tabung reaksi
Tabung Reaksi
Berfungsi untuk mereaksian zat.
Bahan
Air (aquades)
1 Ml Alkohol
1 Ml CH3COOH
H2SO4
Natrium dikromat (kalsium)
Etanol
Gliserol
Kristal Kalium Hidrogen Sulfat (KHSO4)
PROSEDUR KERJA
AIR
- Menambahkan etanol tetes demi tetes
- Mencatat / memperhatikan kelarutannya
Percobaan I : larut dan tidak terjadi perubahan
Percobaan II : larut dan mulai ada gelembung-gelembung kecil
Percobaan III dan IV : larut dan bergelembung
Larutan Air dan Etanol
- Menambahkan H2SO4 pekat beberapa tetes
Larutan membentuk minyak
- Menambahkan beberapa butir natrium dikromat (kalsium)
Larutan berwarna biru kuning
- Memanaskan
- Memperhatikan terjadinya reduksi dikromat
- Mencium baunya dari asetildehida yang terbentuk
Larutan berubah warna menjadi biru kehitaman dan berbau alkohol
1 ml Alkohol + 1 ml CH3COOH
- Mencampurkan kedalam tabung reaksi
- Menambahkan beberapa tetes H2SO4
- Mengocok
Larutan mulai bergelembung seperti minyak
- Memanaskan di atas penangas air ± 10 menit
- Menuang isinya kedalam air
- Mencium dan mencatat bau yang harum dari asetildehida
Larutan berbau harum etil asetat
Gliserol + 5 ml Air
- Mencampurkan
- Mengocok
Larut
5 ml Gliserol
- Menambahkan kristal kalium hidrogen sulfat sebanyak 2 kali
- Memanaskan
Larutan berbau tajam seperti kaporit, berwujud kristal dan berwarna kuning kecoklatan
Hasil Pengamatan
NO SAMPEL PERLAKUAN HASIL
1. Etanol + air Air ditambahkan beberapa tetes etanol Percobaan 1: larut dan tidak terjadi perubahan
Percobaan 2: larut dan mulai ada gelembung-gelembung kecil
Percobaab 3 & 4: larut dan bergelembung
2. H_2 〖SO〗_(4 ) pekat + natrium dikromat H_2 〖SO〗_(4 ) dimasukkan kedalam larutan(percobaan 1)
Ditambahkan beberapa butiran natrium dikromat
Dipanaskan dan diperhatikan terjadinya reaksi dari dikromat
Larutan membentuk minyak
Larutan berwarna merah kuning
Larutan berubah warna menjadi biru kehitaman dan berbau alkohol
3. 1 Ml alcohol + 1 Ml 〖CH〗_3COOH 1 Ml alcohol + 1 Ml 〖CH〗_3COOH setelah dicampurkan dan ditambahkan beberapa tetes H_2 〖SO〗_(4 ) pekat
Dipsnaskan dimasukkan kedalam air Larutan mulai bergelembung seperti minyak
Larutan berbau asam asetat
4. Gliserol + air 5 tetes gliserol + 5 Ml air di kocok
Larut
5. 5 tetes gliserol + 2 kali Kristal kalium hydrogen sulfat
Di panaskan
Berbau tajam seperti kaporit, berwujud kental dan berwarna kuning kecoklatan
PEMBAHASAN
Pada Pengenalan Gugus Fungsi (alkohol), percobaan pertama yang di lakukan praktikan adalah yakni dengan menggunakan etanol, kemudian praktikan memasukkan etanol / menambahkan kedalam air (H2O), setelah praktikan mengamati dengan teliti perubahan yang terjadi pada tetesan pertama yakni etanol kedalam air, etanol dapat larut dalam air dan tidak ada perubahan, selanjutnya praktikan mengamati dengan teliti pada tetesan kedua yakni etanol larut dalam air dan mulai terjadi gelembung kecil, selanjutnya praktikan mengamati dengan teliti pada tetesan ketiga etanol larut dalam air dan larutan etanol dan air tersebut bergelembung.
Pada percobaan kedua yakni praktikan menggunakan larutan air dan etanol (pada percobaan pertama/sebelumnya), selanjutnya praktikan memasukkan H2SO4 pekat (asam sulfat) kedalam larutan air (H2O) dan etanol (pada percobaan pertama), setelah praktikan mengamati dengan teliti perubahan yang terjadi pada larutan H2SO4 pekat (asam sulfat), air (H2O) dan etanol yakni larutan H2SO4 pekat (asam sulfat), air (H2O) dan etanol mulai membentuk minyak, selanjutnya pada perlakuan kedua praktikan menambahkan beberapa butir Natrium Dikromat ke dalam larutan H2SO4 pekat (asam sulfat), air (H2O) dan etanol, setelah praktikan mengamati dengan teliti perubahan yang terjadi pada larutan selanjutnya yakni larutan H2SO4 pekat (asam sulfat), air (H2O) dan etanol berubah menjadi berwarna biru kekuningan, selanjutnya pada perlakuan ketiga praktikan memanaskan larutan H2SO4 pekat (asam sulfat), air (H2O) dan etanol, dan memperhatikan perubahan yang terjadi yakni terjadinya reduksi dari Natrium Dikromat, setelah praktikan mengamati dengan teliti perubahan yang terjadi yakni larutan H2SO4 pekat (asam sulfat), air (H2O) dan etanol, tersebut berubah warna menjadi biru kehitaman dan larutan H2SO4 pekat (asam sulfat), air (H2O) dan etanol, berbau alkohol.
Pada percobaan ketiga, praktikan menggunakan 1 ml Alkohol kemudian praktikan mencampurkan dengan 1 ml CH3COOH (asam asetat) di dalam tabung reaksi, kemudian praktikan menambahkan beberapa tetes asam sulfat (H2SO4), praktikan mengocok larutannya, setelah praktikan mengamati dengan teliti perubahan yang terjadi perubahan yang terjadi pada larutan Alkohol dengan CH3COOH (asam asetat) yakni larutan Alkohol dengan CH3COOH (asam asetat) mulai bergelembung seperti minyak kelapa.selanjutnya praktikan memanaskan larutan Alkohol dengan CH3COOH (asam asetat) di atas penangas air yakni ± 10 menit, kemudian praktikan memasukkan larutan Alkohol dengan CH3COOH (asam asetat) tersebut kedalam air (H2O), setelah praktikan mengamati dengan teliti perubahan yang terjadi pada larutan Alkohol dengan CH3COOH (asam asetat) tersebut yakni larutannya berbau harum etil asetat.
Pada percobaan ke empat, praktikan menggunakan Gliserol (CH2H4O2) dan Air (H2O), kemudian praktikan memasukkan sebanyak 5 tetes Gliserol (CH2H4O2) di masukkan kedalam sebanyak 5 ml air (H2O), kemudian praktikan mencampurkan larutan tersebut, praktikan mengocok larutannya, setelah praktikan mengamati dengan teliti perubahan yang terjadi pada larutan Gliserol (CH2H4O2) dan Air (H2O) tersebut yakni kedua senyawa Gliserol (CH2H4O2) dan Air (H2O) tersebut larut, atau Gliserol (CH2H4O2) dapat larut di dalam air.
Pada percobaan kelima, praktikan masih tetap menggunakan larutan Gliserol (CH2H4O2), dan Kristal Kalium Hidrogen Sulfat (KHSO4), selanjutnya kedalam sebanyak 5 ml Gliserol (CH2H4O2) praktikan menambahkan Kristal Kalium Hidrogen Sulfat (KHSO4) sebanyak 2 kali. Kemudian praktikan memanaskan larutan Gliserol (CH2H4O2) dengan Kristal Kalium Hidrogen Sulfat (KHSO4), setelah praktikan mengamati dengan teliti perubahan yang terjadi yakni larutan Gliserol (CH2H4O2) dengan Kristal Kalium Hidrogen Sulfat (KHSO4) berbau tajam seperti kaporit, larutan Gliserol (CH2H4O2) dengan Kristal Kalium Hidrogen Sulfat (KHSO4) tersebut berwujud seperti Kristal, dan larutan Gliserol (CH2H4O2) dengan Kristal Kalium Hidrogen Sulfat (KHSO4) tersebut berwarna kuning kecoklatan.
H. KESIMPULAN
Jenis-jenis alkohol dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan gugus OH-nya terikat pada atom C yang mengikat satu, dua atau tiga atom karbon lain.
- alkohol primer
- alkohol sekunder
- alkohol tersier
Dalam reaksinya, masing-masing jenis alkohol, baik alkohol primer, sekunder, maupun tersier memiliki reaksi yang berbeda.
I. KEMUNGKINAN KESALAHAN
1. Kurangnya ketelitian praktikan dalam melakukan percobaan, sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan praktikan dalam mengambil hasil pengamatan,
2. kurangnya ketelitian praktikan dalam mengukur jumlah senyawa pada gelas ukur,
3. kurangnya konsentrasi praktikan dalam melakukan percobaan sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan dalam pengamatan percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Sukarna, I made. Drs .2003.Kimia dasar 1. Yogyakarta : JKA
S,Syukri.1999.Kimia dasar1. Bandung : ITB
www.org-che-mis-try.com
www.wikipedia-org.com
Langganan:
Postingan (Atom)